Selasa, 01 Juli 2014

PENDUKUNG KEPUTUSAN TERKOMPUTERISASI DAN DUKUNGAN TEKNOLOGI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN 

Pengambilan keputusan adalah sebuah proses memilih tindakan (di antara berbagai alternatif) untuk mencapai suatu tujuan atau beberapa tujuan. keputusan harus mencakup komponen-komponen utama yaitu:
1.      Subsistem manajeman data
2.      Subsistem manajemen model
3.      Subsistem antarmuka pengguna
4.      Subsistem manajemen berbasis pengetahuan

PENDUKUNG KEPUTUSAN TERKOMPUTERISASI DAN DUKUNGAN TEKNOLOGI
Pendukung keputusan dapat diberikan oleh suatu atau lebih teknologi pendukung keputusan. Teknologi yang akan digunakan tergantung sifat masalah dan konfigurasi khusus pendukung keputusan. 

RATA-RATA HITUNG 
Nilai-nilai data kuantitatif akan dinyatakan dengan x1, x2, xn, apabila dalam kumpulan data itu terdapat n buah nilai. Rata-rata hitung untuk data kuantitatif yang terdapat dalam sebuah sampel dihitung dengan jalan membagi jumlah nilai
 Data oleh banyak data.
Simbul rata-rata untuk sample ialah x (baca: eks garis) jadi x adalah statistik, rumus untuk rata-rata x adalah Pemberian Point Sanksi Setiap siswa yang melanggar tata tertib sekolah akan diberikan sanksi bobot point, berdasarkan pelanggaran yang dibuatnya.
Pada akhir semester 1, wali kelas 7-a merekap absensi dan buku kasus, setelah di rekap absensi dan buku kasus satu persatu rekapan di masukan ke buku raport setiap akhir semester yang telah ditetapkan oleh pihak sekolah. Dengan menentukan faktor – faktor yang dijadikan dasar penilaian kedisiplinan. Berdasarkan hal tersebut, dapat di gambarkan sebagai berikut :
Rekap Data Siswa Ketidakdisiplinan
METODE PENELITIAN DESAIN PENELITIAN
Dalam penelitian ini terdapat permasalahan yang ditemukan, yaitu mengenai proses ketidak disiplinan siswa.
Pengguna rumus rata – rata hitung statistik bertujuan untuk mendapatkan hasil keputusan yang efektif, jelas dan tidak bias. Dengan rumus rata-rata hitung dalam proses ketidakdisiplinan siswa ditemukan masalah dan solusi.

SAMPEL YANG DIGUNAKAN DALAM PENELITIAN
Dalam penelitian ini adalah SMP YZA 1 Kota Bogor yang terdiri dari 319 siswa yang terbagi menjadi 9 kelas. Sempel atau jumlah sempel yang diambil dalam penelitian ini berjumlah 39 sempel yang diambil dari kelas VII-a.

SUMBER DATA
Sumber data didapat dari data sekunder absensi wali kelas dan buku kasus, sedangkan metode pengumpulan Data dari hasil pernyataan tiap siswa per semester.

METODE ANALISIS DATA
Metode analisis data yang digunakan adalah Nilai rata-rata hitung. Sumber data didapat dari data sekunder absensi wali kelas dan buku kasus. Nilai – nilai tersebut merupakan data kuantitatif yang dinyatakan dengan X1, X2, Xn. Nilai – nilai hitung diambil dan beberapa sampel data sehingga menghasilkan suatu angka/point yang akan menentukan tindakan ketidakdisiplinan siswa.

HASIL DAN PEMBAHASAN ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Proses penelitian yang dilakukan di SMP YZA 1 Kota Bogor berdasarkan identifikasi permasalahan, dianalisis sesuai dengan kebutuhannya guna menghasilkan suatu bentuk pemecahan masalah. Hasil analisis yang didapat kemudian diuraikan dalam bentuk sistem.
Data yang akan dianalisis adalah data sekunder yang diperoleh dari data absensi wali kelas dan buku kasus, karena analisis datanya menggunakan metode nilai rata-rata hitung sederhana maka data sekunder tersebut dijadikan dua rata – rata hitung.

TAHAP SUBSISTEM MODEL
Pemahaman disiplin diri sesuai dengan kecakapan sangat dibutuhkan dalam perkembangan dunia Pendidikan. Pemahaman kedisiplinan perlu terus dikembangkan termasuk didalam pembelajaran di luar kelas.

TAHAP SUBSISTEM DATA
Dalam sebuah sistem tentunya sangat membutuhkan data sebagai sumber awal untuk diolah menjadi imformasi yang dapat digunakan sesuai dengan sasaran yang diharapkan. Data tersebut tentunya harus dirancang terlebih dahulu agar sistem yang nantinya digunakan dapat berjalan dengan baik. Dalam sistem pengambilan keputusan, peranan data sangat penting agar keputusan yang diambil benar – benar sesuai dengan harapan yang diinginkan.
Dari pemberian point sanksi, diperoleh bobot klasifikasi point pelanggaran
A. Absensi Wali Kelas
B. Buku Kasus

KESIMPULAN

Untuk menentukan ketidakdisiplinan pada siswa dengan menggunakan software/aplikasi dapat diperoleh sebuah keputusan yang menunjukan tingkat ketidakdisiplinan pada siswa tersebut.
Dari hasil pembahasan dan analisis maka keputusan yang ditentukan oleh pihak sekolah, adalah hasil perhitungan dari rata-rata hitung, makin besar nilai rata-rata hitung maka siswa tersebut memiliki tingkat ketidakdisiplinan yang tinggi. Dan harus diambil sebuah tindakan yang sesuai dengan sanksi yang berlaku.
Dari perhitungan berdasarkan tingkat ketidakdisiplinan siswa dapat diperoleh kesimpulan, bahwa makin kecil absensi dan buku kasus siswa, maka makin kecil pula siswa tersebut terdaftar/masuk pada tingkat ketidakdisiplinan. Dengan ketentukan apabila absensi dan buku kasus ≥ 15 hari maka siswa tersebut terdaftar/masuk pada tingkat ketidakdisiplinan siswa, untuk diperoses dan ditindak lanjuti.
Hal ini terbukti bahwa berdasarkan hasil pembahasan secara keseluruhan hasil pengujian yang dilakukan agar siswa yang tidak disiplin, tidak mengulangi kesalahan melanggar tata tertib sekolah, sehingga sekolah tidak kesulitan mendata siswa yang tidak disiplin. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah dapat mengukur nilai yang berkaitan dengan analisis ketidakdisiplinan siswa tingkat kelas dan menentukan tindakan yang dilakukan pihak sekolah.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar