A. Pengertian
sistem pendukung keputusan
1. Sistem
Menurut wikipedia Sistem berasal dari bahasa
Latin (systēma) dan bahasa
Yunani (sustēma) adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan
bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi untuk mencapai suatu tujuan. Istilah ini sering
dipergunakan untuk menggambarkan suatu set entitas yang berinteraksi, di mana
suatu model matematika seringkali bisa dibuat.
Sistem
juga merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan yang berada dalam
suatu wilayah serta memiliki item-item penggerak, contoh umum misalnya seperti
negara. Negara merupakan suatu kumpulan dari beberapa elemen kesatuan lain
seperti provinsi yang saling berhubungan sehingga membentuk suatu negara dimana
yang berperan sebagai penggeraknya yaitu rakyat yang berada dinegara tersebut.
Kata
"sistem" banyak sekali digunakan dalam percakapan sehari-hari, dalam
forum diskusi maupun dokumen ilmiah. Kata ini digunakan untuk banyak hal, dan
pada banyak bidang pula, sehingga maknanya menjadi beragam. Dalam pengertian
yang paling umum, sebuah sistem adalah sekumpulan benda yang memiliki hubungan
di antara mereka.
2. Keputusan
Menurut Davis (1988) keputusan
adalah hasil dari pemecahan masalah yang dihadapinya dengan tegas. Hal ini
berkaitan dengan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan mengenai apa yang harus
dilakukan dan seterusnya mengenai unsur-unsur perencanaan. Keputusan dibuat
untuk menghadapi masalah-masalah atau kesalahan yang terjadi terhadap rencana
yang telah digariskan atau penyimpangan serius terhadap rencana yang telah
ditetapkan sebelumnya. Tugas pengambilan keputusan tingkatnya sederajad dengan
tugas pengambilan rencana dalam organisasi.
Ralph C. Davis (Hasan, 2004) memberikan definisi atau
pengertian keputusan sebagai hasil pemecahan masalah yang dihadapinya dengan
tegas. Suatu keputusan merupakan jawaban yang pasti terhadap suatu pertanyaan.
Keputusan harus dapat menjawab pertanyaan tentang apa yang
dibicarakan dalam hubungannya dengan perencanaan. Keputusan dapat pula berupa
tindakan terhadap pelaksanaan yang sangat menyimpang dari rencana semula.
3. Sistem
pendukung keputusan
Menurut Raymond McLeod, Jr. (1998),
sistem pendukung keputusan merupakan sebuah sistem yang
menyediakan kemampuan untuk penyelesaian masalah dan komunikasi untuk
permasalahan yang bersifat semi-terstruktur.
Sedangkan
menurut Wikipedia Sistem pendukung keputusan
(Inggris:
decision support systems disingkat DSS) adalah bagian dari sistem
informasi berbasis komputer (termasuk sistem
berbasis pengetahuan (manajemen pengetahuan)) yang dipakai untuk
mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan.
Dapat juga dikatakan sebagai sistem komputer yang mengolah data menjadi
informasi untuk mengambil keputusan dari masalah semi-terstruktur yang
spesifik.
Menurut Moore and Chang, SPK dapat
digambarkan sebagai sistem yang berkemampuan mendukung analisis ad hoc data,
dan pemodelan keputusan, berorientasi keputusan, orientasi perencanaan masa
depan, dan digunakan pada saat-saat yang tidak biasa.
Jadi sistem
pendukung keputusan adalah sistem yang dipakai
untuk mendukung pengambilan keputusan dalam
menyelesaikan suatu masalah agar masalah yang ada dapat diselesaikan dengan
baik.
B. Tujuan
sistem pendukung keputusan
Tujuan
dari Sistem Pendukung Keputusan adalah sebagai berikut (Turban, 2005)
:
- Membantu manajer dalam pengambilan keputusan atas masalah semi terstruktur.
- Memberikan dukungan atas pertimbangan manajer dan bukannya di maksudkan untuk menggantikan fungsi manajer
- Meningkatkan efektivitas keputusan yang di ambil manajer lebih daripada perbaikan efisiensinya
- Kecepatan komputasi. Komputer memungkinkan para pengambil keputusan untuk melakukan banyak komputasi secara cepat dengan biaya yang rendah
- Peningkatan produktivitas. Membangun suatu kelompok pengambil keputusan, terutama para pakar, bisa sangat mahal. Pendukung terkomputerisasi bisa mengurangi ukuran kelompok dan memungkinkan para anggotanya untuk berada di berbagai lokasi yang berbeda-beda (menghemat biaya perjalanan). Selain itu, produktivitas staf pendukung (misalnya analisis keuangan dan hukum) bisa di tingkatkan. Produktivitas juga bisa di tingkatkan menggunakan peralatan optimasi yang menentukan cara terbaik untuk menjalankan sebuah bisnis
- Dukungan kualitas. Komputer bisa meningkatkan kualitas keputusan yang di buat. Sebagai contoh, semakin banyak data yang di akses, makin banyak juga alernatif yang bisa di evaluasi. Analisis resiko bisa di lakukan dengan cepat dan pandangan dari para pakar (beberapa dari mereka berada di lokasi yang jauh) bisa dikumpulkan dengan cepat dan dengan biaya yang lebih rendah. Keahlian bahkan bisa di ambil langsung dari sebuah sistem computer melalui metode kecerdasan tiruan. Dengan computer, para pengambil keputusan bisa melakukan simulasi yang kompleks, memeriksa banyak scenario yang memungkinkan, dan menilai berbagai pengaruh secara cepat dan ekonomis. Semua kapabilitas tersebut mengarah kepada keputusan yang lebih baik.
- Berdaya saing. Manajemen dan pemberdayaan sumber daya perusahaan. Tekanan persaingan menyebabkan tugas pengambilan keputusan menjadi sulit. Persaingan di dasarkan tidak hanya pada harga, tetapi juga pada kualitas, kecepatan, kustomasi produk, dan dukungan pelanggan. Organisasi harus mampu secara sering dan cepat mengubah mode operasi, merekayasa ulang proses dan struktur, memberdayakan karyawan, serta berinovasi. Teknologi pengambilan keputusan bisa menciptakan pemberdayaan yang signifikan dengan cara memperbolehkan seseorang untuk membuat keputusan yang baik secara cepat, bahkan jika mereka memiliki pengetahuan yang kurang
- Mengatasi keterbatasan kognitif dalam pemrosesan dan penyimpanan. Menurut Simon (1977), otak manusia memiliki kemampuan yang terbatas untuk memproses dan menyimpan informasi. Orang-orang kadang sulit mengingat dan menggunakan sebuah informasi dengan cara yang bebas dari kesalahan.
C. Jenis-jenis
sistem pendukung keputusan
1.
Berdasarkan tingkatan teknologi :
a. SPK Spesifik,dengan karakterisitik tertentu
Contoh
: SPK Untuk penentuan harga satuan barang.
b. Pembangkit SPK,software khusus
yang digunakan untuk
membangun dan mengembangkan
SPK.
Contoh
: Memudahkan SPK Spesifik
c. Perlengkapan SPK, Software & Hardware yang
mendukung pembangunan SPK Spesifik dan Pembangkit SPK
Contoh : Microsoft Visual Basic
6.0.
2.
Berdasarkan tingkat dukungannya :
a. Retrieve
Information Elements
Inilah dukungan terendah yang bisa
diberikan oleh DSS, yakni berupa akses selektif terhadap informasi.
b. Analyze
Entire File
Dalam
tahapan ini, para manajer diberi akses untuk melihat dan menganalisis file
secara
lengkap.
c. Prepare Reports from Multiple Files
Dukungan seperti ini cenderung
dibutuhkan, mengingat para manajer berhubungan dengan banyak aktivitas dalam
satu momen tertentu.
d. Estimate
Decision Consequences
Dalam tahapan ini, manajer
dimungkinkan untuk melihat dampak dari setiap keputusan yang mungkin diambil.
e. Propose
Decision
Dukungan di tahapan ini sedikit
lebih maju lagi. Suatu alternatif keputusan bisa disodorkan ke hadapan manajer
untuk dipertimbangkan.
f. Make
Decision
Ini adalah jenis dukungan yang
sangat diharapkan dari DSS.
Tahapan ini akan memberikan sebuah keputusan yang tinggal menunggu
legitimasi dari manajer untuk dijalankan.
D. Komponen
sistem pendukung keputusan
1.
Subsistem
Manajemen basis data (Data Base Management Subsystem)
Subsistem data
merupakan bagian yang menyelediakan data – data yang dibutuhkan oleh Base
management Subsystem (DBMS). DBMS sendiri merupakan susbsistem data yang
terorganisasi dalam suatu basis data. Data – data yang merupakan dalam suatu
Sistem Pendukung Keputusan dapat berasal dari luar lingkungan. Keputusan pada
manajemen level atas seringkali harus memanfaatkan data dan informasi yang
bersumber dari luar perusahaan.
2.
Subsistem
manajemen basis model (Model Base Management Subsystem)
Subsistem model dalam
Sistem Pendukung Keputusan memungkinkan pengambil keputusan menganalisa secara
utuh dengan mengembangkan dan membandingkan alternative solusi. Intergrasi
model – model dalam Sistem Informasi Manajemen yang berdasarkan integrasi data
– data dari lapangan menjadi suatu Sistem Pendukung Keputusan.
3.
Subsistem
perangkat lunak penyelenggara dialog (Dialog Generation and
Management Software)
Subsistem dialog merupakan
bagian dari Sistem Pendukung Keputusan yang dibangun untuk memenuhi kebutuhan
representasi dan mekanisme control selama proses analisa dalam Sistem Pendukung
Keputusan ditentukan dari kemampuan berinteraksi anatara sistem yang terpasang
dengan user. Pemakai terminal dan sistem perangkat lunak merupakan komponen –
komponen yang terlibat dalam susbsistem dialog yang mewujudkan komunikasi
anatara user dengan sistem tersebut. Komponen dialog menampilkan keluaran
sistem bagi pemakai dan menerima masukkan dari pemakai ke dalam Sistem
Pendukung Keputusan. Adapun subsistem dialog dibagi menjadi tiga, antara lain :
a.
Bahasa
Aksi (The Action Language)
Merupakan tindakan – tindakan yang dilakukan user dalam usaha untuk
membangun komunikasi dengan sistem. Tindakan yang dilakukan oleh user untuk
menjalankan dan mengontrol sistem tersebut tergantung rancangan sistem yang
ada.
b.
Bahasa
Tampilan (The Display or Presentation Langauage)
Merupakan keluaran yang
dihasilakn oleh suatu Sistem Pendukung Keputusan dalam bentuk tampilan –
tampilan akan memudahkan user untuk mengetahui keluaran sistem terhadap masukan
– masukan yang telah dilakukan.
c.
Bahasa
Pengetahuan (Knowledge Base Language)
Meliputi
pengetahuan yang harus dimiliki user tentang keputusan dan tentang prosedur
pemakaian Sistem Pendukung Keputusan agar sistem dapat digunakan secara
efektif. Pemahaman user terhadap permasalahan yang dihadapi dilakukan diluar
sistem, sebelum user menggunakan sistem untuk mengambil keputusan.
E. Proses
dalam sistem pendukung keputusan
Tahap – tahap pengambilan keputusan
Menurut
Herbert A. Simon ( Kadarsah, 2002:15-16 ), tahap – tahap yang harus dilalui
dalam proses pengambilan keputusan sebagai berikut :

1. Tahap
Pemahaman ( Inteligence Phace )
Tahap ini merupakan proses penelusuran dan pendeteksian dari lingkup problematika
serta proses pengenalan masalah. Data masukan diperoleh, diproses dan diuji
dalam rangka mengidentifikasikan masalah.
2. Tahap
Perancangan ( Design Phace )
Tahap ini merupakan proses pengembangan dan pencarian alternatif tindakan /
solusi yang dapat diambil. Tersebut merupakan representasi kejadian nyata yang
disederhanakan, sehingga diperlukan proses validasi dan vertifikasi untuk
mengetahui keakuratan model dalam meneliti masalah yang ada.
3. Tahap
Pemilihan ( Choice Phace )
Tahap ini dilakukan pemilihan
terhadap diantaraberbagai alternatif solusi yang dimunculkan pada tahap
perencanaan agar ditentukan / dengan memperhatikan kriteria – kriteria
berdasarkan tujuan yang akan dicapai.
4. Tahap
Impelementasi ( Implementation Phace )
Tahap ini dilakukan penerapan terhadap rancangan sistem yang telah dibuat
pada tahap perancanagan serta pelaksanaan alternatif tindakan yang telah
dipilih pada tahap pemilihan.
F.
Keterbatasan
sistem pendukung keputusan
Setiap sistem teknologi
pasti memiliki kelebihan dan keterbatasannya, sedangkan keterbatasan sistem
pendukung keputusan yaitu :
- Ada beberapa kemampuan manajemen dan bakat manusia yang tidak dapat dimodelkan, sehingga model yang ada dalam sistem tidak semuanya mencerminkan persoalan sebenarnya.
Misalnya :
kemampuan manusia untuk mengambil keputusan tidak hanya dipengaruhi oleh
pengalaman dan pengetahuan yang mereka miliki, tapi juga dari saran orang-orang
disekitarnya.
- Kemampuan suatu SPK terbatas pada perbendaharaan pengetahuan yang dimilikinya (pengetahuan dasar serta model dasar). Masudnya bahwa sistem pendukung keputusan hanya bisa menyelesaikan masalah sesuai data masukan yang diprogram dalam sistem itu.
- Proses-proses yang dapat dilakukan SPK biasanya juga tergantung pada perangkat lunak yang digunakan.
- SPK tidak memiliki kemampuan intuisi seperti yang dimiliki manusia. Sistem ini dirancang hanyalah untuk membantu pengambil keputusan dalam melaksanakan tugasnya sehingga ada permasalahan yang tidak bisa dikerjakan oleh sistem pendukung keputusan dan harus dikerjaka manusia.
kesimpulan
Berdasarkan hasil
pembahasan diatas, didapat beberapa kesimpulan, yaitu :
1. Pengertian
sistem pendukung keputusan adalah sistem yang dipakai untuk mendukung
pengambilan keputusan dalam menyelesaikan suatu masalah.
2. Tujuan
sistem pendukung keputusan adalah membantu manusia dalam pengambilan keputusan
supaya lebih cepat dan tepat.
3. Jenis-jenis
sistem pendukung keputusan yaitu berdasarkan tingkatan teknologi adalah SPK
spesifik dengan karakteristik tertentu, pembangkit SPK dan perlengkapan SPK; berdasarkan tingkat dukungannya adalah Retrieve
Information Elements, Analyze Entire File, Prepare Reports from Multiple Files,
Estimate Decision Consequences, Propose Decision, dan Make Decision
4. Komponen
sistem pendukung keputusan meliputi subsistem manajemen basis data, subsistem
manajemen basis model dan subsistem perangkat lunak penyelenggara dialog.
5. Proses
dalam sistem pendukung keputusan yaitu pemahaman, perancangan, pemilihan dan
penerapan.
6. Keterbatasan
sistem pendukung keputusan yaitu hanya bisa menyelesaikan masalah berdasarkan
program yang ditanamkan, tidak dengan hal yang tak terduga seperti manusia.